1 Agu 2012

prosa layang layang senja

Angin tak bisa mengelak lagi, hanya bisa diam meski sudah mencoba melawan
semua kembali pada satu senja dan harapan saat layang layang kita terbang dilangit dan saat sela sela ini terisi penuh terlihat sketsa pelangi yang samar samar disudut mata, mungkin hanya imajinasiku atau nyata,
ketika angin berhembus dan jari ini menyentuh alang alang malam, kita menyudut pada tiga bintang yang bersenandung, 'hiraukan pekat semakin lekattak perlu cahaya.
prosa ini bercampur peluh subuh
panggilan untuk bintang yang terjaga,demi langit yang tak terbiasa sendiri.

mungkin angin berkata samar ditelingaku
namun cahaya senja menjelaskan semua kata, adalah petang yang termadu malam
tak ada kesempurnaan di langit senja jika hanya sudut mata yang melihat, meski senja tak butuh pengakuan, sketsanya memantulkan keikhlasan seorang ibu..

#posko